Hujan yang usil datang lagi
Mencari-cari pasangan kasmaran
yang sudah lama tak lepaskan rindu
Mereka pun memilih kita
bukan untuk ditolong
tapi untuk diejek
Sejengkal saja bahumu dariku
Wajah ini ingin sekali kubenamkan di sana
Meleburkan rindu dengan hangatmu
Tapi tak bisa
Ekor mataku malah menangkap butir hujan
yang centil menggoda kamu
Berlari-larian mengintip kamu dari jendela
Menepuk bahumu lembut dengan rintik kecilnya
Lalu hilang oleh resap hangat bahumu
Ah.. Menyebalkan..
Aku juga ingin hilang
Dalam bahumu
Dalam pelukmu
Dalam hangatmu
Dalam waktu bersama kamu
Kereta, 22 Oktober 2013, 17:04
Setelah kamu pergi
No comments:
Post a Comment