Thursday, October 24, 2013
KRL: Miniatur Kita
Bahu
Mencari-cari pasangan kasmaran
yang sudah lama tak lepaskan rindu
Mereka pun memilih kita
bukan untuk ditolong
tapi untuk diejek
Sejengkal saja bahumu dariku
Wajah ini ingin sekali kubenamkan di sana
Meleburkan rindu dengan hangatmu
Tapi tak bisa
Ekor mataku malah menangkap butir hujan
yang centil menggoda kamu
Berlari-larian mengintip kamu dari jendela
Menepuk bahumu lembut dengan rintik kecilnya
Lalu hilang oleh resap hangat bahumu
Ah.. Menyebalkan..
Aku juga ingin hilang
Dalam bahumu
Dalam pelukmu
Dalam hangatmu
Dalam waktu bersama kamu
Kereta, 22 Oktober 2013, 17:04
Setelah kamu pergi
Tuesday, August 20, 2013
Ullen Sentalu
Our Corner
Monday, June 17, 2013
Wednesday, June 5, 2013
Senja Djuanda
Si cantik yang pemalu
Menebar senyum dalam suara yang jarang terdengar
Banyak misteri dalam kesederhanaannya
Pun pikat dalam kuning, orange, atau merah pipinya
Banyak yang tergoda ingin mengenalnya,
Termasuk diriku
Sore ini kupandangi dia di celah jendela kereta
Di celah langit-langit stasiun djuanda
Lagi-lagi dia berhasil membuatku melamun
Tampaknya sore ini, seperti sore kebanyakan,
senja sedang muram
Ia bukan pelawak yang ditonton semua orang
Juga bukan penyanyi glamour yang diiri setiap wanita
Ia hanyalah senja di sore hari
Cantik tanpa bb cream dan maskara
Seperti sore sore biasanya
Yang siap menemani hati yang gundah
Tapi tidak semenarik itu untuk membuat orang-orang memperlambat langkahnya
Mereka tidak sempat menengadah melihat kamu
Mereka harus berlari berebut kereta
Mereka tidak sempat berhenti menikmati cantikmu
Kamu sudah selalu ada seperti biasa
Dan terlalu biasa
Tapi tenanglah dan tersenyumlah
Setidaknya kamu masih bisa memikat aku
Contented
"Hmm... Enjoying Him and glorify Him. Hahahaha."
"Mmhh.. Yea yea yea."
"No, I'm serious :)"
I have asked the Lord for one thing - this is what I desire! I want to live in the Lord 's house all the days of my life, so I can gaze at the splendor of the Lord and contemplate in his temple. -Psalms 27:4
Friday, May 24, 2013
Menggapai Puisi
Friday, April 19, 2013
Apa Kata Hujan
Sunday, March 17, 2013
More than That
It has the hands to help others.
It has the feet to hasten to the poor and needy.
It has eyes to see misery and want.
It has the ears to hear the sighs and sorrows of men.
That is what love looks like.
-Saint Augustine
so, why should we reduce the meaning of love?
Ambigu
Sunday, February 24, 2013
Kamu
Lewat sedetik jumpa mata,
Sepintas panas suhu kulitnya,
Atau sesentuh dua jemari kita,
Kamu tertawa setiap aku ragu menikmati sengatmu
Untuk itulah kamu suka menghampiriku
Karena ada kamu, peredaran darahku jadi brutal
dan kamu tahu itu.
Aku tidak pernah mengerti kamu
Aku tak mengerti aku yang rindu kamu
Tapi muak melihat kamu
Kenapa kamu begitu menggoda?
Kamu magnet tubuhku
Sungai dalam darahku
Bersamamu, bentengku rontok
Bahkan batas ilahi pun bisa hilang
Bersama logikaku saat ada kamu
Itulah sebabnya aku benci kamu
Menutup telinga dari rayuan palsumu
Mungkin ini salahku
Menilaimu terlalu indah
Terjerat sekalinya ku terpikat padamu
Maka diamlah di sana,
sampai aku melihatmu dengan benar
Dengan akal sehat dan batin kuat
Sampai berjumpa lagi, cinta...
Benarkah namamu cinta?
Thursday, February 7, 2013
Before Sunrise (1995)
Superheroes (2011)
Kitty Genovese |
Sincere
Monday, January 28, 2013
Rapunzel
Flynn Rider: it will be.
Rapunzel: and what if it is? What do I do then?
Flynn Rider: well, that's the good part I guess. You get to go find a new dream.
Satu Tangan, Satu Jiwa
Tak terasa sudah satu bulanan saya berada di Tegal menghabiskan liburan semester ini. 3 hari lagi saya akan pulang ke Jakarta dan melanjutkan aktivitas seperti biasanya. Namun saya tidak menyangka besok saya akan menutup liburan saya di Tegal ini dengan satu acara yang pasti akan menjadi momen-momen yang saya nikmati. Selalu.
Acara itu adalah KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) remaja di Tegal dan Brebes. Saya bersyukur tim STEMI menjangkau kota kecil tempat kampung halaman saya ini hehe. Saya juga bersyukur sekali, sekaligus takut sekali, karena mendadak saya dijadikan MC untuk acara ini selama 2 hari berturut-turut. Saya juga kaget karena sebelumnya saya tidak pernah menjadi MC di depan ratusan anak, sendirian pula! Rasanya saya tidak mampu. Tapi yasudahlah saya akan berusaha sebaik-baiknya :)
STEMI adalah suatu badan pelayanan di bawah Pdt. Dr. Stephen Tong yang mempunyai misi penginjilan ke seluruh pelosok Indonesia. Setiap tahunnya ada ratusan ribu orang bahkan di pedalaman-pedalaman Indonesia yang bersedia bertobat dan menerima Tuhan. Acara yang diadakan di Tegal esok hari adalah KKR khusus untuk murid-murid SMP-SMA yang beragama Kristen.
Saya sudah beberapa kali mengikuti KKR di beberapa tempat. Semuanya berarti untuk saya. Meskipun Firman yang diberitakan sudah sering saya dengar, yaitu tentang Yesus yang mati dan bangkit demi menebus dosa saya. Saya tetap kagum, heran, dan terharu. Tidak ada mukjizat-mukjizat seperti orang sakit keras lalu disembuhkan. Yang ada adalah orang-orang yang sadar hidupnya berdosa dan butuh pertolongan. Orang-orang yang membutuhkan Tuhan lalu berdoa meminta belas kasihan Tuhan. Bukan, bukan karena hidup mereka susah lalu butuh Tuhan seperti opium seperti kata Karl Marx. Toh setelah menerima Tuhan, banyak yang justru susah hidupnya. Tapi itu tak berarti. Karena mereka mendapat hidup. Hidup! Di saat sebelumnya mereka "mati".
Saya tidak pernah bosan menyaksikan wajah-wajah remaja yang mendengarkan Firman. Saya teringat akan saya yang dulu frustasi mencari makna hidup dan tujuan hidup. Mungkin ada "saya" yang dulu di antara wajah-wajah itu? Saya, yang lalu diberi pertanyaan "maukah Anda menerima Tuhan Yesus Kristus dalam hidup Anda dan menyerahkan hidup Anda bagiNya?" dengan jantung yang rasanya berdetak tidak keruan, dengan takut dan air mata, dengan rasa tubuh menjadi rontok serontok-rontoknya saya angkat tangkat dan berkata "jangan pernah lalu lagi ya Tuhan"
Semoga esok dan lusa, Tuhan juga melihat tangan-tangan lain yang hidupnya bersedia diubah oleh Dia :)
Monday, January 21, 2013
The Grumpy Girl
Aku membayangkan ada berjuta-juta, bermilyar-milyar CCTV di sekitarku, di setiap tempat yang bahkan mungkin tak kusadari ada, untuk tidak sedetikpun melewatkan setiap gerak gerik tubuh kecil ini.
Dan sekarang, aku duduk di depan operator CCTV itu, memutar ulang rekaman hari ini.
Maka rekaman hari ini pun dimulai dengan aku yang baru bangun di siang hari, mandi, lalu melewatkan sepanjang hari di rumah tanpa melakukan sesuatu yang berarti. Sendiri, kebanyakan.
Aku hanya mendengar diriku mengucapkan tidak lebih dari 100 kalimat pada hari ini. Mungkin. Maka rekaman hari bersama "aku" pun menjadi sangat membosankan. Menontonnya lagi membuatku muak.
Tapi tunggu. Di sini ada satu tombol speaker yang aneh. Ketika tombol ini iseng kutekan, aku mendengar suaraku sendiri yang sangat cerewet. Tapi... Hei, aku tidak berbicara di monitor. Lalu suara itu darimana?
Ternyata CCTV ini sangat canggih. Ia mampu merekam semuanya bahkan sampai suara dalam hati dan pikiranmu.
Pantas saja. Ketika kunyalakan speaker "lain" tadi yang tidak ada di ujung dunia manapun, tiba2 rekaman itu menjadi sangat berisik.
Pusing sekali mendengarkan suara-suara dari hati dan pikiran si "aku".
Kuputar ulang rekaman tadi dengan speaker aneh yg baru kutemukan ini. Rekaman ini menjadi lebih menyebalkan.
Semenjak aku bangun dari tidur, banyak sekali keluhan dan omelan yang keluar.
"Kenapa aku bangun siang lagi? Dasar malas"
"Ah tuh kan aku ngantuk. Pasti karena kebanyakan tidur"
"Ck. Memang harusnya aku di jakarta saja. Di sini benar-benar ga ada kerjaan. Krn itulah aku jd mengantuk terus"
"Kenapa mama memaksa aku untuk pulang selama ini sih? Huff"
Haduh! Cerewet sekaliii. Perihal bangun kesiangan saja bisa mengantar aku ke banyak omelan yang salah.
Sebenarnya bukan aku yang seharusnya ada di sini melihat rekaman CCTV ku sendiri.
Tak sengaja saja aku menemukan ruangan ini, dan kosong.
Aku tidak dapat membayangkan rasanya jadi dia yang mengawasiku lewat monitor-monitor ini.
Mendengar setiap kebisingan hatiku yang tidak pernah lelah berbunyi.
Ah, mungkin karena dia tidak tahan dengan omelanku, dia kirimkan kado kecil untukku siang hari ini. Aku tahu kado itu dari dia. Aku bahkan mengucapkan terimakasih lewat CCTV ini loh, untuk dia. Tapi.. Itu tadi siang. Satu atau dua jam setelahnya sampai aku melihat rekaman ini, si "aku" kembali cemberut dan tetap menggerutu akan banyak hal.
Aku pun menengok pada monitor lain di ruangan itu.
Aku mengamati seorang wanita bernama Joni Eareckson Tada yang duduk di kursi roda. Saat itu ia sedang melukis. Dengan kuas, di mulutnya. Tampaknya hanya kepalanya saja yang dapat bergerak. Darisana aku tahu bahwa sejak umur 18, masa mudanya direnggut. Hidupnya hanya di kursi roda, dengan kepalanya saja yang dapat bergerak.
Tapi senyumnya manis sekali. Ia tidak seperti orang sakit. Ia bahkan jauh lebih bersemangat daripada aku. Dan dia melakukan jauh lebih banyak hal daripada aku!
Kudengarkan rekamannya dengan speaker "lain" yang menguping suara hatinya. Dia bernyanyi! Terkadang diam dan mengucapkan kata-kata indah. Kata-kata syukur atas hidup indah yang dimilikinya
Ah, aku sangat malu. Aku pun cepat-cepat menulis surat sebelum dia kembali ke ruangan ini. Aku terlalu malu untuk menghadap padanya dan sekali lagi meminta ampun untuk berjuta-juta kalinya.
Meminta ampun untuk tidak mengindahkan setiap kado dalam kehidupan yang tersedia bagiku. Meminta ampun untuk, bahkan, tidak sadar bahwa ini dan itu dan semuanya ini adalah kado untukku. Ajari aku tersenyum ya! Sekali lagi...
Dari si penggerutu :|
Wednesday, January 16, 2013
New Chapter
ke-72 anak sosio 2012 :) |
Lembang |
Usai Gelas Maba |